- GERHANA REMBULAN -
Gerhana rembulan hampir total, sinar matahari tidak sampai
kepermukaan rembulan karna ditutupi oleh bumi, sehingga dengan sendirinya bumi
menjadi gelap, dan dalam kegelapan segala yang buruk akan berlangsung, orang
tidak lagi mengenal satu sama lain, orang bertabrakan satu sama lain, orang
saling menghujat satu sama lain, bahkan orang tidak bisa lagi membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk, mana perak mana emas dan mana loyang, mana nasi
dan tinja…
Gerhana rembulan hampir total melanda negeri ini, kegelapan
mengepung dari berbagai sudut, kita bahkan hampir tidak mengenal satu sama
lain, kita bertabrakan dengan saudara-saudara sebangsa. Bahkan kita saling
mencederai satu sama lain sebagai anak-anak ibu pertiwi atas ego dan
kepentingan!. Bahkan dengan sadar kita menjadi pribadi-pribadi yang arogan,
memaksakan kehendak atas hak saudara-saudara kita yang lain!
Gerhana rembulan hampir total, dan yang paling kita butuhkan
saat ini adalah cahaya dari matahari. Matahari adalah lambang Tuhan, sinar
matahari adalah rahmat Ilahi. Rembulan adalah kekasih Allah, para Nabi, para
Rasul para Wali para Pujangga atau siapapun mereka, yang pasti mereka tengan
berjuang mamantulkan nilai-nilai kebenaran dan layak menjadi kekasiNya.
Gerhana rembulan hampir total, pilihanku dan pilihanmu
adalah… apakah kita akan menjadi bumi yang menghalangi sinar matahari untuk
sampai kepermukaan rembulan, sehingga selamanya negeri kita dilanda kegelapan! Atau
kita berfungsi menjadi rembulan, kita sorong diri kita bergeser kearah yang
lebih tepat, agar kita dapatkan sinar matahari dan kita pantulkan nilai-nilai
kebenaran itu kembali ke bumi!
Gerhana rembulan tengah berlangsung, dan dari sudut bumi
yang lain kami tengah mengeja sepotong doa dari serambi malam…
Ampuni kami ya Allah… yang lalai menjaga harmonisasi yang
seimbang antar sesama. Ampuni kami ya Gaffar… kami tidak pandai berbagi, kami
justru tertatih untuk berebut dan menang sendiri. Susah kami untuk jujur pada
kebenaran langkah kami berdasar pada senang atau tak senang. Ya Rahman… kalau
engkau tidak menolong kami, akan bagaimana nasib kami, bangsa kami, negeri kami…
tolong kami ya Allah..!
Kuala Enok,
16 Agustus 2013
-Legosh
Malinta-
Orasi budaya
dalam rangka memperingati HUT Oi ke-14 dan menyambut HUT RI ke-68 ini, ditulis
dan dibacakan langsung dengan penuh intonansi dan ekspresi oleh putra Kuala Enok ‘LEGOSH MALINTA’, dimalam
Pagelaran Seni dan Budaya dengan tema “MENATA JATI DIRI” oleh Aliansi Mahasiswa Kec. Tanah Merah
dan BPK Oi Indragiri Hilir, pada tanggal 16 Agustus 2013 di Pendopo Kantor
Camat Kecamatan Tanah Merah. (Admin)
Untuk dapat terus menikmati LENSA KUALA TERAPUNG
'KLIK' iklan yang ada di Blogg ini atau 'DONASI' Anda di CONTACT
'KLIK' iklan yang ada di Blogg ini atau 'DONASI' Anda di CONTACT